5 Komoditas Unggul untuk Budidaya Ikan Air Tawar – Indonesia memiliki minat pasar yang tinggi pada komoditas air tawar. Berikut ini 5 komoditas ikan air tawar yang umumnya dibudidayakan di Indonesia dengan keunggulan dan referensi lingkungannya yang sesuai.
Potensi Budidaya Ikan Air Tawar di Indonesia
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang perairan. Hal ini berdampak terhadap perilaku masyarakat Indonesia yang konsumtif terhadap ikan. Rata-rata dunia untuk konsumsi ikan per kapita adalah 19,6 kg, sedangkan Indonesia jauh berada di atas dengan rata rata 55,37 kg per kapita. Dukungan alam dan pasar yang konsumtif membuat usaha budidaya ikan air tawar menarik didalami
Dalam usaha budidaya ikan air tawar terdapat beberapa jenis ikan yang umumnya dibudidayakan. Masing-masing jenis ikan mempunyai keunggulannya sehingga dapat disesuaikan dengan sumberdaya atau fasilitas yang dimiliki oleh pembudidaya.
1. Ikan Nila
Memiliki pertumbuhan yang cepat dan masa panen yang cepat. Ikan nila dapat dipanen pada usia 2-6 bulan, namun umumnya dipanen pada usia 4 bulan dengan bobot yang diminati sekitar 300-500 gram. Ikan nila termasuk ikan yang memiliki imunitas kuat dan dapat dibudidayakan dengan kepadatan tinggi.
Rekomendasi Pemeliharaan Ikan Nila
Parameter | Nila |
pH | 6,5 – 8,5 |
Suhu | 25 – 33 celcius |
Kepadatan | 15-30 ekor/m |
Dissolved oxygen (DO) | 5 – 6 mg/L
|
2. Ikan Lele
Jenis ini merupakan ikan dengan tingkat toleransi terhadap lingkungan yang tinggi. Ikan ini mempunyai daya tahan yang lebih baik dari ikan pada umumnya berkat lendir yang menyelimuti tubuhnya. Lendir ini berfungsi sebagai pengganti sisik karena ikan ini tidak memilikinya. Selain itu terdapat organ labirin yang dapat membantu pernafasan dalam lingkungan yang kekurangan oksigen. Organ ini memungkinkannya untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan lele umumnya dipanen pada usia 3-4 bulan dengan bobot 100-125 gram. Ikan lele memiliki siklus perputaran yang paling cepat dan resiko kematian paling rendah dengan manajemen yang sesuai.
Rekomendasi Pemeliharaan Ikan Lele
Parameter | Lele |
pH | 5,5 – 7,5 |
Suhu | 28 – 30 celcius |
Kepadataan | 200 – 400 ekor/m |
Dissolved Oxygen (DO) | 5 – 6 mg/L |
3. Ikan Patin
Ikan Patin dapat dibudidayakan dengan media yang beragam sehingga dapat disesuaikan dengan budget pembudidaya. Umumnya ikan patin dapat dipanen pada usia 6-7 bulan dengan bobot 600-700 gram, sebagian pembudidaya memanen pada usia 3-4 bulan sesuai dengan permintaan pasar.
Rekomendasi Pemeliharaan Ikan Patin
Parameter | Patin |
pH | 7 – 8,5 |
Suhu | 25 – 30 celcius |
Kepadatan | 15 – 20 ekor/m |
Dissolved Oxygen (DO) | 5 – 6 mg/L |
4. Ikan Bandeng
Ikan ini merupakan ikan yang dapat dibudidayakan pada perairan payau dan dapat dibudidayakan dengan sistem tradisional. Memiliki nilai ekonomis yang baik, ikan ini juga tahan terhadap berbagai jenis penyakit, perubahan pH dan perubahan suhu air. Ikan ini dapat dipanen pada usia 4 bulan dengan bobot 300-350 gram.
Rekomendasi Pemeliharaan Ikan Bandeng
Parameter | Bandeng |
pH | 7,5 – 8,5 |
Suhu | 27 – 31 celcius |
Kepadatan | 100 ekor/m |
Dissolved Oxygen (DO) | 5 – 6 mg/L |
5. Ikan Gurame
Gurame merupakan ikan yang memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan beberapa ikan air tawar sebelumnya. Gurame juga cukup tahan terhadap penyakit, namun ikan ini memiliki umur panen lama sekitar 10-12 bulan untuk mencapai bobot panen 500 gram.
Rekomendasi Pemeliharaan Ikan Gurame
Parameter | Gurame |
pH | 6,5 – 7,5 |
Suhu | 28 – 30 celcius |
Kepadatan | 20 ekor/m |
Dissolved Oxygen (DO) | 5 – 6 mg/L |
Setelah lebih mengetahui beberapa keunggulan dari komoditas budidaya ikan tersebut, pembudidaya dapat lebih menyesuaikan dengan profil dan sumberdaya masing-masing untuk dapat mencapai hasil yang optimal. Hasil yang optimal perlu didukung dengan lingkungan dan nutrisi yang baik. Pakan ikan unggul perlu diberikan dengan nutrisi yang sesuai pada setiap tahapan budidaya ikan untuk mendukung performa ikan unggul.